My First Scaling Ever


Scaling selalu menjadi impianku, namun aku merasa takut untuk mencobanya. Hingga suatu hari, aku memutuskan untuk menghadapi ketakutanku dan mencoba scaling gigi untuk pertama kalinya!

Scaling gigi atau pembersihan karang gigi merupakan salah satu perawatan gigi yang disebut-sebut penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Banyak artikel yang telah menuliskan manfaat dari scaling gigi ini. Meskipun sudah rajin menyikat gigi setiap hari, kadang-kadang karang gigi tetap menumpuk dan sulit dibersihkan dengan sikat gigi biasa. Scaling ini dilakukan untuk menghilangkan plak, karang gigi, dan kotoran yang menempel pada permukaan gigi, terutama pada area yang sulit dijangkau. Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang dapat membersihkan gigi secara menyeluruh, termasuk di antara gigi dan di bawah garis gusi. Scaling gigi dapat membantu mencegah masalah kesehatan gigi dan mulut, lho. Seperti gigi berlubang, radang gusi, bau mulut, dan penyakit periodontal. Prosedur scaling gigi dapat dilakukan secara rutin setiap 6 bulan sekali atau sesuai dengan rekomendasi dokter gigi.

Seingatku, selama 24 tahun hidup aku belum pernah scaling gigi. Sangat telat, bukan? 

Merasa tidak nyaman karena karang gigi yang menurutku udah lumayan tebal, dan membuatku tidak percaya diri, akhirnya aku memberanikan diri untuk melakukan prosedur scaling gigi di Poliklinik kampusku. Sebagai informasi, jika scaling gigi karena keinginan pribadi yang sifatnya tidak urgent, maka scaling gigi ini tidak tercover oleh BPJS. Begitu yang disampaikan oleh dokter gigi yang menanganiku waktu itu.

Oh iya selain karena udah merasa kurang PD karena si karang gigi ini, aku berkunjung ke dokter gigi juga karena sakit gigi, sih. Jadi kupikir, inilah moment yang tepat, karena siapa tahu, aku bisa sekalian scaling gigi yang sudah lama ingin kulakukan. 

Ketika tiba di klinik, aku langsung disambut dengan ramah oleh petugas resepsionis. Setelah mengurus administrasi dan cek kondisi kesehatan, aku menunggu panggilan dari ruang dokter gigi. Aku deg-degan banget rasanya, tapi juga semangat. Excited! Rasanya happy bisa mencoba hal yang sudah lama ingin kulakukan ini, yaitu scaling gigi. 

Setelah masuk ke ruang periksa, dokter giginya melihat kondisi gigiku. Dan beliau mengatakan bahwa aku punya gigi berlubang! :( Itu sebabnya gigiku agak sakit nyut-nyutan. Aku memberanikan diri bertanya apakah bisa tetap scaling dengan kondisi ada gigi yang berlubang. Kata dokternya, bisa! Akhirnya, aku menyetujui dua prosedur sekaligus. Yakni tambal gigi dan scaling. Oiya, tambal gigi ini bisa dicover oleh BPJS, namun untuk scalingnya tidak, soalnya kondisinya tidak masuk dalam level urgent. Dokter menjelaskan secara detail tentang prosedur scaling gigi beserta biayanya. 

Oiya, setelah ditambal tuh, aku merasa ada perasaan yang aneh, tidak biasa. Discomfort mungkin istilahnya. Kata dokter, itu hal yang wajar, bahkan dokter juga mengatakan bahwa setelah scaling gigi nanti rasanya akan lebih aneh lagi. Aku tidak paham apa maksudnya, tapi belakangan aku memahami apa yang dimaksudkan oleh beliau, haha.

Awalnya, aku merasa sedikit takut dan tidak nyaman, namun dokter gigi dan perawatnya selalu memberikan dukungan dan menghimba untuk rileks selama proses scaling berlangsung. Selama sekitar 30 menit, dokter gigi membersihkan semua karang gigi pada gigi dengan menggunakan alat yang aku kurang tahu namanya. Yang jelas, rasanya agak ngilu di beberapa bagian, khususnya gigi yang bagian depan. Kata dokternya, memang bagian itu lebih sensitif dari bagian gigi lainnya. 

Beberapa kali aku diminta untuk berkumur dan saat melihat ada karang gigi (seperti batu kecil) yang keluar, aku merasa puas banget. Tapi aku juga merasa gusiku seperti berdarah. Tapi tidak sakit banget, kok. Setelah selesai, dokter gigi melakukan pemeriksaan kembali untuk memastikan bahwa semua karang gigi telah dibersihkan dengan baik. 

Setelah scaling gigi selesai, dokter gigi atau ahli kebersihan gigi akan memberikan saran tentang cara merawat gigi dan gusi dengan benar. Dokter menyarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang terlalu panas maupun terlalu dingin. Selain itu, hindari juga makanan dan minuman manis selama beberapa hari. Aku juga disarankan untuk menggunakan mouthwash.

Harap dicatat bahwa prosedur scaling gigi ini harus dilakukan oleh dokter gigi atau ahli kebersihan gigi terlatih, dan harus selalu berkonsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan scaling gigi, yaa.

Oh iya, ingat yang dibilang dokter bahwa setelah scaling rasanya aneh?

Setelah prosedur scaling selesai, aku baru mengerti maksudnya.

Beberapa hari setelah scaling gigi, aku merasakan sensasi yang tidak biasa di gigiku. Lidahku juga jadi suka iseng "menyentuh" area yang telah discaling. Area-area yang dulu dipenuhi oleh karang gigi sekarang sudah bersih, gigi terasa kosong, bercelah dan aneh. Hahaha. Meskipun sedikit tidak enak pada awalnya, tapi akhirnya terbiasa dengan kondisi ini setelah sekitar seminggu-an. Yaa, meskipun aneh, tapi aku jadi lebih percaya diri dan merasa "tidak apa-apa" untuk tersenyum atau tertawa lebih lepas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gratis dan Mudah! Cara Mendownload Dokumen Riset di Springer Link

La mer est un poème sans fin

Tentang Catatan Kaki