Hal yang Bisa Dilakukan agar Euforia Wisuda saat Ini Tetap Menyenangkan.
Meskipun diledekin lulusan korona, jangan lalu membuat kita berkecil hati dan selalu dalam kungkungan nestapa. Sedih itu, wajar. Namanya ekspektasi tidak tergapai, pasti rasanya menyebalkan. Aku bisa ngetik kaya gini, sebelumnya juga sempat ada di fase tidak mau menerima kenyataan.
Guling-guling, nangis, ngelamun, sampai sadar bahwa waktu terus berlalu, dunia tetap berjalan. Perjuangan orang satu dan yang lainnya masih berlanjut, dan diriku, masih sedih-sedihan nggak jelas.
Mirip lagi patah hati, ya?
Mungkin begitulah ahaha :D
Tapi kalau menurutku sedihnya orang, bisa beda-beda. Lama merenungnya pun bervariasi. Saat mengetahui Miss Corona menginvasi Indonesia dan mau tidak mau, wisuda jadi diganti melalui online, aku sedih sampai hampir dua bulan! Bagaimana tidak, aku dan sekeluarga sudah excited banget dan menjadikan momen wisuda sebagai momen yang sangat ditunggu-tunggu.
Yaaaa memang, kalau sudah high expect tapi realitanya tidak dapat tergapai, pasti sebel plus sedihnya merasuk sampai DNA. Sakitnya bukan cuma di hati, tapi di mana-mana :(
Nah, sekarang, aku mau coba cerita hal yang aku dan keluargaku lakuin untuk memeriahkan wisudaku. Biar tetep ada happiness moment yang bisa di kenang, karena aku sadar, kebahagiaan itu tidak selalu tentang menunggu semesta bekerja dengan sendirinya.
Kebahagiaan itu, bisa kita ciptakan sendiri.
Foto Keluarga
Foto keluarga (studio) dekat rumah jadi opsi pertama yang muncul setelah tau kemungkinan besar aku tidak akan wisuda secara offline. Foto keluarga Sebenarnya untuk foto keluarga wisuda itu tidak melulu harus gaya formal seperti itu-itu saja. Kita bisa cari referensi di berbagai platform, seperti Instagram dan Pinterest untuk melihat pose yang bisa nih, kira-kira, kita tiru sewaktu foto studio.
Menurutku, kalau kalian punya tools untuk bikin foto keluarga yang proper, gapapa kok kalian foto keluarga sendiri. Kalau aku, lebih milih di studio foto. Alasannya:
1. Tidak punya alat yang mendukung untuk foto sendiri
2. Ada backdrop lucu-lucu yang tersedia di sana, dan bisa kita pilih sesuai dengan keinginan kita. Kalau soal jumlah tema backdrop, biasanya sih bervariasi yaa, tergantung harga atau paket yang ditentuin sama studio fotonya.
3. Kita bisa minta pengarahan gaya atau pendapat dari Mereka akan membantu kita untuk mengatur posisi foto, tema backdrop, dan pose yang dibutuhkan.
4. Ada beragam paket yang ditawarkan, bisa disesuaikan dengan budget yang sudah disiapkan. Kebanyakan sudah termasuk CD dan foto yang sudah di cetak.
Seragam Kebaya
Demi foto keluarga yang super keren, aku dan keluargaku memilih untuk membuat seragam. Senada dipandang mata, baik mata sendiri-sendiri maupun tetangga, wkwkwk. Aku mendapat kebebasan dari Ibuku memilih kebaya wisuda berwarna apa. Sempat bingung, dan setelah bersemedi sembari melihat-lihat referensi yang (again) dari Instagram dan Pinterest, aku memutuskan untuk memilih warna abu-abu berbahan brokat mutiara yang dipadukan dengan bawahan jarik batik hitam-abu dengan aksen warna merah muda yang cantik.
Sedangkan ayah hanya atasan dari batiknya itu, lengan panjang, bawahan celana kain warna hitam bersepatu. Niatnya mau pakai jas, tapi ayah nggak suka gerah wkwkwk. Kita bisa kreasikan juga mau model kaya gimana. Kalau aku, pakai model yang belakangnya lebih panjang gitu kebayanya, adekku model tunik bawahan jarik yang di model span sedangkan Ibu kebayanya di model tunik dengan bawahan rok klok dari bahan batik yang sama.
Kerudungnya aku pakai bahan ero, saranku mending jangan pakai bahan ini karena kaku sehingga efeknya terasa gerah. Mending ceruti saja lebih jatuh, mudah di bentuk dan tidak gerah.
Oh iya, banyak loh tempat yang menyewakan kebaya gitu, barangkali temen-temen ngerasa lebih efektif nyewa saja ketimbang buat dari nol. Tergantung dari kesepakatan kamuu dan keluargamu. Intinya sih, semua terserah padamu aku begini adanya~
Eh, malah jadi nyanyi.
Masakan Spesial
Ayahku pandai memasak, dan kami memutuskan untuk pergi ke rumah tanteku untuk makan bersama, sekalian menjenguk nenekku yang sekarang menetap disana. Kami membawa opor ayam lengkap dengan nasi, kering tahu dan sambel yang mantap jiwaaa! Tetep pakai masker selama bepergian dan sesampainya di sana cuci tangan sebelum megang apapun.
Keluargaku itu, ramai banget! Ini dalam artian mereka suka banget heboh, hahaha. Aku berasa jadi artis dadakan karena pada ngajakin foto bareng. Katanya, mereka bangga aku bisa lulus, cumlaude pula. Jadi, dalam satu hari agenda yang kususun adalah setelah foto bersama, kali meluncur ke rumah saudara. Make up masih on, alis masih on fleek gas langsung dan di sambut dengan heboh karena jarang-jarang lihat aku pakai make up begini, hihi. Mana kami sekeluarga pakai baju dengan tema yang sama, pula.
Sejujurnya selain senang ada juga rasa tertekan sih, maklum, di keluarga besarku yang sudah mencecap bangku perguruan tinggi bisa banget diitung pakai jari. Alhamdulillah, semuanya bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Jadi, harapan orang tuaku ke aku juga ikutan tinggi. Lalu saat ini mereka sudah bekerja linear dengan bidang yang menjadi jurusan kuliahnya, keluargaku jadi penasaran aku kerjanya bakal gimana.
Bersyukurnya aku bisa memenuhi harapan mereka yang soal nilai, tapi untuk pekerjaan, sepertinya sejauh ini aku masih belum sampai di apa yang mereka bayangkan, khususnya bagi orang tuaku.
Berkumpul dengan keluarga, rasanya tidak jauh yaa bahasannya soal masa depan. Apapun itu, kita bisa kok utak-atik kalimat untuk memberikan mereka jawaban yang baik, dan kamu juga nggak jengkel-jengkel banget.
Misalnya,
"Sekarang kerja di mana kan udah lulus nih ceritanya?", ketimbang kita jawab "Masih nganggur, Tante", yang malah bikin mereka menatap gimana-gimana padamu, kamu bisa coba jawab dengan, "Sudah naruh surat lamaran kok, Tan. Ada di beberapa tempat. Mohon do'anya yaa semoga segera ada kabar, hehe, eh, Tante cantik banget ini baju baru yaaaa?"
Iya, alias langsung di alihkan sajaaa sodaraaaa-sodaraa :D
Ini works banget di aku, tante langsung ngebahas bajunya dan basa-basi bilang kalau itu bukan baju baru dan "Ah, bisa aja."-nya yang khas sambil malu-malu meong.
kalau ada pertanyaan "Udah lulus nih, kapan nikahnya? Kemarin abis putus udah ada gandengan lagi belum?" Ini pertanyaan bagiku bikin jengkel, sebel, agak gimana gitu tapi mau gamau harus di jawab :( Biar sama-sama enak, kemarin aku jawabnya kaya gini,
"Hehe, nggak pengen buru-buru sekarang ini buat nikah kok, Tante, tapi misal jodohnya udah berani dateng ke rumah yaa bisa dibicarain baik-baik, hahaha. Tante pengen aku punya pacar yang gimana? Kim Seokjin BTS atau yang kek Joe Taslim aktor?"
WKWKW iyaa, di haluin aja bos sambil nada becanda. Kalau di bawa serius bisa stress deh :(
atau bisa juga yang simple misal udah males banget debat, "Eh iya, Tante, do'ain aja semoga jodohnya segera keliatan, udah kangen banget aku pengen ketemu."
Pengajian Sederhana
Jadi, Ibuku ikut jadi anggota jam'iyyah gitu untuk Manaqiban. Nah, sistemnya bergilir gitu yang jadi tuan rumahnya. Ibuku sudah prepare hal ini sebelumnya, jadinya, Ibu meminta "jatah" tuan rumahnya di awal Agustus kemarin untuk sekaligus syukuran atas wisudanya aku dan emang kebetulan juga mepet ulang tahunnya adikku, jadiii sekalian deh.
Do'a bareng-bareng, semoga apa yang menjadi hajat keluargaku, harapan indah yang dilangitkan, mendapat restu dari Tuhan.
Rewarding Diri Sendiri
Yes, rewarding diri sendiri. Aku meluangkan satu hari di mana aku mengunjungi beberapa tempat dan menghabiskan waktu bersama orang yang baik denganku.
Aku mendapat hadiah dari teman-temanku, bahkan aku mendapat bunga anggrek yang sebenarnya aku bercanda saat temanku menanyai aku ingin kado bunga apa. Aku mengajak mereka makan siang, juga aku menyambangi adikku di pondok, aku banyak mengambil gambar akan diriku sendiri, bahkan membuatnya sebagai wallpaper padahal aku jarang sekali begitu. Pemandangan, atau tak jarang juga foto idol yang sering kujadikan wallpaper baik homescreen maupun lockscreen.
Aku membeli cokelat, buah anggur merah (buah favoritku!), aku membeli mouse baru dengan karakter RJ BT21 yang menghiasi, dan itu merupakan barang yang sudah lama kuinginkan.
Tentukan budget agar kamu tidak pusing tujuh keliling saat baru mengetahui bahwa uang di rekeningmu tiba-tiba tinggal satu digit nomer saja.
OKAY, itulah hal yang aku dan keluargaku lakukan untuk membuat momen wisuda ini bisa diingat. Setidaknya, ada kenang-kenangan yang bisa dilihat kembali meskipun tahun sudah berganti.
Jadi, tidak ada lagi yaa kalimat "Percuma udah nyiapin kebaya eh taunya wisudanya virtual." Nope, sedih boleh tapi kita bisa create and share hal-hal positif dibalik kejadian yang tidak mengenakkan. Bisa tetep ngelihatin baju kebaya kita kok di Instagram, Pinterest, Twitter dan media sosial lainnya. Masalah hadiah? Bisa kok dianterin ke rumah, ada jasa ekspedisi yang siap nganterin hadiah buat temen kamu yang lagi wisuda. Pengen kirim buket bunga atau buket jajan? bisa banget, tinggal search di Instagram atau marketplace seperti Shopee dan Tokopedia, buket yang pengen kamu kirim, mau yang satu domisili sama temen kamu? boleh, tinggal tanya saja ke admin, deal, pesan online, diantarkan kurir, beres deh!
Sedih pengen foto bareng? :( Nah ini emang nyesek sih gabisa ketemu apalagi kalau antar kota dan belum memungkinkan untuk travelling, bisa lewat videocall, screenshot, unggah di medsos yang kalian inginkan. Silaturahmi jalan terusss, bahagianya bisa tetep dirasain temen kamu yang lagi wisuda.
Oh iya, keseruan dan ceritaku tentang wisuda virtual, sudah ada di post sebelumnya yaa, atau temen-temen barangkali ada yang belum baca bisa langsung klik disini.
Semoga ada manfaatnya, sampai jumpa di lain cerita^^
Terimakasih sudah berbagi cerita yg menginspirasi bagi kita semua, semoga bermanfaat
BalasHapusDan terimakasih sudah membuatku kembali menyelami hobi baruku hehe :)
Ditunggu tulisan selanjutnya, sukses selalu buat admin