Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada triwulan IV-2017 dalam Kondisi Normal.
https://www.facebook.com/BankIndonesiaOfficial/posts/1499740260074870
Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada triwulan IV-2017 dalam Kondisi Normal.
Sobat Rupiah, sudah tau dong dengan tugas utama Bank Indonesia?
Benar banget, Bank Indonesia bertugas mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah baik terhadap barang dan jasa ataupun terhadap mata uang Negara lain yang dapat kita lihat dari terjaganya laju inflasi sekaligus nilai tukar Rupiah yang stabil.
Nah untuk mencapai tujuannya, Bank Indonesia tentu saja memiliki berbagai kerangka kerja yang dikenal dengan 3 pilar bidang tugasnya yaitu : menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran serta menjaga stabilitas sistem keuangan.
Dalam menjalankan tugas dan peranannya menjaga stabilitas Rupiah, Bank Indonesia tentu saja terus berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga negara lainnya salah satunya melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Kementerian Keuangan, Lembaga Penjamin SImpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Komite ini bekerjasama, berkoordinasi dan bertukar informasi dalam rangka memelihara stabilitas sistem keuangan Indonesia khususnya dalam menghadapi risiko/dampak sistemik sistem keuangan agar dihasilkan kebijakan dan keputusan bersama yang efektif dan responsif.
Rapat anggota KSSK dilaksanakan secara berkala setiap 3 bulan, seperti pada tanggal 22 Januari 2018 diselenggarakan rapat koordinasi pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan yang bertempat di Kementerian Keuangan dan dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah ini menghasilkan kesimpulan bahwa stabilitas sistem keuangan triwulan IV-2017 dalam kondisi normal.
Kesimpulan ini didasarkan pada resiliensi perekonomian yang makin membaik yang ditandai dengan tingkat inflasi yang rendah dan sesuai target, neraca transaksi berjalan pada tingkat yang sehat, aliran masuk modal asing yang stabil, nilai tukar Rupiah yang terjaga, cadangan devisa yang menguat, kebijakan fiskal dengan tingkat defisit anggaran dan defisit primary balance yang lebih rendah dari target APBN, kinerja perbankan dan pasar modal yang baik, tren performa SBN yang positif, kecukupan dana penjaminan simpanan, serta persepsi investor yang positif terhadap prospek perekonomian Indonesia ke depan.
Tentu saja hasil yang baik ditahun 2017 ini akan terus dijaga agar stabilitas sistem keuangan di tahun 2018 dapat terus terjaga dengan terus mencermati tantangan dari dalam negeri seperti dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap inflasi atau subsidi, aliran dana non residen pada pasar keuangan, tingkat permintaan kredit yang belum sepenuhnya pulih, persepsi pasar terhadap kondisi politik menjelang Pilkada serentak tahun 2018 dan Pilpres 2019, serta perkembangan mata uang virtual (cryptocurrency) termasuk Bitcoin, juga tantangan ekonomi global seperti : rencana lanjutan kenaikan Fed Funds Rate dan normalisasi neraca bank sentral AS, normalisasi moneter negara maju, moderasi pertumbuhan (rebalancing) ekonomi Tiongkok dan dinamika konflik geopolitik.
Ternyata tugas Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tidak mudah ya Sobat Rupiah, untuk itu kita sebagai warga Negara yang baik dapat mendukung terwujudnya stabilitas sistem keuangan. Caranya bisa dilakukan melalui hal-hal kecil dan dimulai dari diri kita sendiri, salah satunya dengan bijak dalam mengelola keuangan seperti membeli barang sesuai kebutuhan, menyisihkan sebagian pendapatan untuk simpanan dan investasi dan selalu berhati-hati saat melakukan transaksi keuangan. Hal ini untuk mencegah terjadinya risiko atau kerugian, karena masyarakat dengan kemampuan finansial yang stabil juga turut memberi kontribusi terpeliharanya stabilitas sistem keuangan.
Yuk Sobat Rupiah, bersama kita berpartisipasi dalam Stabilitas Sistem Keuangan dengan menstabilkan keuangan kita masing-masing :D
_Bank Indonesia 💕
Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada triwulan IV-2017 dalam Kondisi Normal.
Sobat Rupiah, sudah tau dong dengan tugas utama Bank Indonesia?
Benar banget, Bank Indonesia bertugas mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah baik terhadap barang dan jasa ataupun terhadap mata uang Negara lain yang dapat kita lihat dari terjaganya laju inflasi sekaligus nilai tukar Rupiah yang stabil.
Nah untuk mencapai tujuannya, Bank Indonesia tentu saja memiliki berbagai kerangka kerja yang dikenal dengan 3 pilar bidang tugasnya yaitu : menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran serta menjaga stabilitas sistem keuangan.
Dalam menjalankan tugas dan peranannya menjaga stabilitas Rupiah, Bank Indonesia tentu saja terus berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga negara lainnya salah satunya melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Kementerian Keuangan, Lembaga Penjamin SImpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Komite ini bekerjasama, berkoordinasi dan bertukar informasi dalam rangka memelihara stabilitas sistem keuangan Indonesia khususnya dalam menghadapi risiko/dampak sistemik sistem keuangan agar dihasilkan kebijakan dan keputusan bersama yang efektif dan responsif.
Rapat anggota KSSK dilaksanakan secara berkala setiap 3 bulan, seperti pada tanggal 22 Januari 2018 diselenggarakan rapat koordinasi pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan yang bertempat di Kementerian Keuangan dan dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah ini menghasilkan kesimpulan bahwa stabilitas sistem keuangan triwulan IV-2017 dalam kondisi normal.
Kesimpulan ini didasarkan pada resiliensi perekonomian yang makin membaik yang ditandai dengan tingkat inflasi yang rendah dan sesuai target, neraca transaksi berjalan pada tingkat yang sehat, aliran masuk modal asing yang stabil, nilai tukar Rupiah yang terjaga, cadangan devisa yang menguat, kebijakan fiskal dengan tingkat defisit anggaran dan defisit primary balance yang lebih rendah dari target APBN, kinerja perbankan dan pasar modal yang baik, tren performa SBN yang positif, kecukupan dana penjaminan simpanan, serta persepsi investor yang positif terhadap prospek perekonomian Indonesia ke depan.
Tentu saja hasil yang baik ditahun 2017 ini akan terus dijaga agar stabilitas sistem keuangan di tahun 2018 dapat terus terjaga dengan terus mencermati tantangan dari dalam negeri seperti dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap inflasi atau subsidi, aliran dana non residen pada pasar keuangan, tingkat permintaan kredit yang belum sepenuhnya pulih, persepsi pasar terhadap kondisi politik menjelang Pilkada serentak tahun 2018 dan Pilpres 2019, serta perkembangan mata uang virtual (cryptocurrency) termasuk Bitcoin, juga tantangan ekonomi global seperti : rencana lanjutan kenaikan Fed Funds Rate dan normalisasi neraca bank sentral AS, normalisasi moneter negara maju, moderasi pertumbuhan (rebalancing) ekonomi Tiongkok dan dinamika konflik geopolitik.
Ternyata tugas Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tidak mudah ya Sobat Rupiah, untuk itu kita sebagai warga Negara yang baik dapat mendukung terwujudnya stabilitas sistem keuangan. Caranya bisa dilakukan melalui hal-hal kecil dan dimulai dari diri kita sendiri, salah satunya dengan bijak dalam mengelola keuangan seperti membeli barang sesuai kebutuhan, menyisihkan sebagian pendapatan untuk simpanan dan investasi dan selalu berhati-hati saat melakukan transaksi keuangan. Hal ini untuk mencegah terjadinya risiko atau kerugian, karena masyarakat dengan kemampuan finansial yang stabil juga turut memberi kontribusi terpeliharanya stabilitas sistem keuangan.
Yuk Sobat Rupiah, bersama kita berpartisipasi dalam Stabilitas Sistem Keuangan dengan menstabilkan keuangan kita masing-masing :D
_Bank Indonesia 💕
Komentar
Posting Komentar