La mer est un poème sans fin



Pada tepi laut yang biru, bersama sejuk dan hangatnya yang khas.

Melibas wajah, terasa kebebasan memeluk dalam gemuruh ombak.

Pasir putih berserakan, lembut di bawah tapak kaki,

Mengundang hati untuk menari, bebas dari gelayut duniawi.


Bagimu, langit senja seperti palet lukisan,

Merah jingga, ungu, dan biru bergandengan tangan.

Bagimu juga, lautan ini seperti cat air yang melukis,

Menggamit warna-warni hati yang terlukis.


Bagiku, dengan sepenuh hati dan naluriku.

Menghadap lautan, menemukan seram namun damai.

Seiring angin yang lembut datang menyapa.

Dalam jauh pandang, aroma laut memaparkan kisah tak sampai.


Bagiku juga, tepian laut yang tidak berujung ini.

Selalu punya magis yang merayuku untuk datang lagi.

Bagaikan takdir yang penuh tabir.

Aku dan laut, adalah puisi yang terus berlanjut.


Yogyakarta, September 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kedai Kopi: Kisah Rasa dan Resiliensi di Setiap Gelas

World that Seemed Strangely Familiar