Kedai Kopi: Kisah Rasa dan Resiliensi di Setiap Gelas


Kedai kopi seperti sebuah kotak pandora. Didalamnya tersemat cerita dengan beragam jenisnya.

Demikian dengan menu yang pada tiap jengkal deretan kata memiliki olah rasa yang mendalam dari pembuatnya.

Bahkan perpaduan jenis huruf, warna, gambar, tata letak, termasuk angka, punya kisahnya sendiri.

Mungkin serupa, tapi tidak sama.

Seperti Americano dan Long Black yang meskipun pahit tetap memiliki penggemarnya.


Kedai kopi, jelas menaungi banyak cerita.

Setiap cangkir memuat rasa yang tak tergambarkan penuhnya.

Kadang jika dicermati bisa sedikit berbeda dari hari biasanya.

Bisa jadi karena ada hati yang berubah-ubah dibalik prosesnya.

Kecuali robot, jika di era ini masih tidak punya hati. 

Eh, tapi siapa tahu jika kedepannya teknologi membuat robot jadi lebih punya hati daripada manusia? 


Menu yang sama, bisa jadi memiliki penikmat yang berbeda.

Lantunan suara yang juga tentu berbeda saat menyebutkannya.


Satu ya, Americano

Americano satu 

Aku mau Americanonya satu

Americano. Satu.


Aroma biji kopi menyapu resah dan pilu,

Namun, setiap tegukan menciptakan kekuatan baru.

Begitu juga resiliens di meja pojok,

Menghadapi badai kehidupan, namun tetap berdiri kokoh.


Sedangkan langit di dalam gelasnya, berubah warna,

Mencerminkan emosi yang tumbuh dan memudar seiring sesap bibirnya.

Mulutnya enggan menyebut nama-nama. Tapi ceritanya di kedai kopi tetap sampai.


Yogyakarta, November 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

La mer est un poème sans fin

World that Seemed Strangely Familiar