Hujan di Yogyakarta
Yogyakarta akhir-akhir ini seringkali basah karena hujan. Bagiku yang menyukai suara gemericik dan sensasi tenang tatkala mencium aroma khas tanah yang menguar setelah hujan, tentu saja musim ini menjadi salah satu dari banyak nikmat Tuhan yang aku syukuri.
Penghabisan waktu bersama orang-orang yang kusayang, juga menjadi bagian dari rasa syukur bahagiaku. Apalagi ditambah musim penghujan.
Diantara kebahagiaan yang hadir itu, muncul semburat malu-malu rasa bersalah dan perasaan aneh lainnya. Menghantui, namun betul kusebut aneh karena disisi lain juga terasa nyaman.
Pada banyak hal semu yang kupertahankan, keanehan ini menjadi suatu hal yang tak wajar. Berkelindan dengan euforia memabukkan sekaligus mematikan.
Ah, aku jatuh cinta dengan Yogyakarta.
Kota yang mengajariku banyak makna pertemuan, kepergian, sayang, cinta, dan juga benci. Kota yang dengan magisnya mengajariku soal roman problematika kehidupan, tapi tetap memunculkan harapan untuk bisa hidup dan bahagia dalam damai di sini.
Komentar
Posting Komentar