Kita dan Kopi Hitam

  


Terdengar jelas derap langkahmu di telinga
Aku tahu itu kamu
Bahkan sejak derit pertama pada pintu

Sesaat ruang mulai ramai menyambutmu
Semua orang sibuk menyapa
Sedangkan aku sibuk mengatur degup tak biasa di dada

Alasannya klasik
Tempo hari kita berdebat hebat
Masing-masing dari kita, sepertinya sudah menuju penat
Helaan nafas berat terdengar bergantian
Terasa begitu panjang
Seakan beban dalam hati bisa ikut luruh seiring dengan hembusannya

Kamu mungkin mendengar 
Denting sendok dan gelas bertautan
Serta melihat asap tipis yang mengepul dari peraduannya
Oh, kali ini tidak perlu menambah gula
Karena pahit atau manisnya
Tidak akan mengubah apapun jua

Relasiku bersama kopi tidaklah mudah

begitupun
denganmu

Seperti kita

Pada pertemuan setelahnya yang tidak mudah
Kamu tahu ini sangat tidak mudah
Banyak bisikan berjejalan
Ego yang meminta diunggulkan

Aku dan waktuku
Kamu dan waktumu
Kita berdua harus menua dengan tidak seharusnya dalam penghabisan bersama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gratis dan Mudah! Cara Mendownload Dokumen Riset di Springer Link

La mer est un poème sans fin

Tentang Catatan Kaki