Anyelir
Sungguh jika rembulan menyaksikan betapa aku tersenyum nanar saat ini, mungkin dia akan memberiku tepukan simpati. Aku menyesalkan mengapa cerita yang telah jelas ujungnya ini harus dimulai. Tidak ada dasar kuat, tidak ada dukungan, tidak ada kehadiran yang benar-benar diharapkan. Saling bersembunyi, saling memendam, saling membayangkan, namun semuanya hanya akan terhenti di ujung jemari. Tidak nyata. Tidak ada kemajuan. Tidak seharusnya terbit, bahkan. Rasa yang kamu sebutkan padanya, itu semua hanya akan menjadi dongeng tidak kasat mata. Dan untaian kisah sedih yang sempat dilantunkan olehnya, hanya akan menjadi nilai buruk yang bersemayam dalam kalbu serta kepalamu. Entah bagaimana senyum dan gelak tawamu menjadi melodi paling merdu dan menjadi candu. Lebih semerbak dari pekat asap. Lebih indah dari suara tembakau yang menjadi bara, diisap penuh khidmat. Seketika dunia berhenti berputar sesaat dan engkau adalah porosnya. Semua terasa begitu melambat, namun hanya sorot matamu ya...