Semacam Aksara Kerinduan
Sebesar apapun aku kini, esok, dan nanti. Aku tetap anakmu, bu, tentu akan selalu begitu. Semoga bisa segera pulang. Aku sudah rindu dengan sambal dan sayur asam buatanmu. Serta mesin jahit dan suara khasmu ketika menyuruhku membantu menyelesaikan garapanmu. Serta nada khawatir yang kau sembunyikan ketika aku sedang sakit, atau saat aku mulai bercerita tentang seseorang. Aku juga rindu ketika aku mulai berkelakar hingga engkau tertawa sampai aku hapal benar bagaimana bentuk wajah ayumu ketika terbahak. Ibu.. Aku rindu pergi membeli pesanan batik di pasar, aku rindu membuatkan teh, aku rindu merajuk didepanmu, aku rindu harum wangimu aku rindu tanganmu, Ibu aku rindu. Dan Ayah.. Tanpa ku tuliskan jelas akupun merindumu jua. Ketika aku sadar kalian mulai cemburu dengan kesibukanku yang mulai datang hingga jarang bercakap melalui hadphone, dan hanya bisa mengusahakan sepatah dua patah kata sekedar syarat aku sudah memberi kabar.. Ibu, Ayah. Percayalah. Bukan berarti ...